Dan
di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu
di
waktu malam dan siang hari
dan usahamu mencari sebagian dari
karunia-Nya.
Sesungguhnya
pada yang demikian itu
benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.
QS
Ar-Ruum ayat 23
Pada
ayat ini, Allah ta'ala menunjukkan Keesaan-Nya, Kebesaran-Nya,
Keagungan-Nya, dari bukti-bukti yang dapat disaksikan oleh umat
manusia. Tanda-tanda kebesaran-Nya ialah karakteristik malam dan
siang yang dapat digunakan untuk istirahat dan memulihkan stamina,
tenaga, dsb. Ini adalah nikmat dari Ar-Rahman
Allah yang diberikan kepada hamba-Nya. Allah ta'ala pula menjadikan
waktu di siang hari untuk bekerja, dan berusaha.
Kebutuhan
tidur bagi manusia sangatlah berarti, karena tubuh manusia
membutuhkan istirahat. Hal ini ditegaskan dalam firman Allah ta'ala
di surat An-Naba' ayat 9
“dan
Kami jadikan tidurmu untuk istirahat,”
Ayat diatas, Al-Baghawy menjelaskan
dalam tafsirnya; bahwa tidur dijadikan istirahat bagi badan kalian.
Tidur dijadikan sebagai tempat berhentinya segala aktivitas1.
Pada
ayat diatas telah dibuktikan kebenarannya oleh para peneliti. Menurut
Dr Sterfan Fischer, pemimpin tim penelitian: “Tidur berguna bahkan
sangat diperlukan untuk mencapai tingkat ketrampilan yang lebih
baik”. Profesor Micheal Strykr dari Unversity of California
mengatakan; “Jika seorang pelajar mengulang pelajarannya hingga ia
kelelahan lalu tidur, maka otak akan terus bekerja saat tidur dengan
cara yang sama!”.
Waktu
malam dan siang hari, ada hak untuk istirahat guna memulihkan tubuh
maupun stamina. Istirahat (tidur) di siang hari sebentar, sama
pentingnya dengan
tidur di malam hari. Hal ini ditegaskan oleh tim peneliti dari
Universitas Lubeck, Jerman, melakukan tes diagnostik pada 52
sukarelawan. Para sukarelawan diminta untuk tidur dalam rentang waktu
tertentu tanpa membedakan waktu siang ataupun malam. Dan hasilnya,
ada perbaikan sikap dan perilaku seseorang setelah tidur di siang dan
malam hari.
Dalam
ayat ini pula, jangan kemudian menjadi dalil untuk memperbanyak waktu
tidurnya. Akantetapi, hendaknya manusia membatasi tidurnya. Menurut
peneliti, mereka yang tidur enam jam dapat hidup lebih lama. Seorang
Profesor Jim Horne dari Slep
Reseach Centre di
University of Loughborough, mengkonfirmasi bahwa tidur enam atau
tujuh jam dalam satu hari sudah cukup lama. Kemudian ada penelitian
bahwa waktu tidur yang pendek itulah yang lebih baik untuk manusia.
Hal ini ditegaskan dalam surat Adz-Dzariyat ayat 17-18
“Mereka
sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan di akhir-akhir malam mereka
memohon ampun (kepada Allah)”.
Ayat
diatas, Al-Baghawy menjelaskan dalam tafsirnya; bahwa mereka tidurnya
sedikit di malam hari, yang mereka perbanyak lakukan di malam hari
adalah sholat2.
Allah ta'ala juga memerintahkan
kepada Nabi Muhammad SAW untuk tidak banyak tidur di malam hari dan
menggantinya di waktu siang hari. Allah ta'ala berfirman ;
“Hai
orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk shalat) di malam
hari, kecuali sedikit (daripadanya), (yaitu) seperduanya atau
kurangilah dari seperdua itu sedikit, atau lebih dari seperdua itu.
Dan bacalah Al Qur'an itu dengan perlahan-lahan. Sesungguhnya Kami
akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat. Sesungguhnya bangun
di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu
itu lebih berkesan. Sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai
urusan yang panjang (banyak)”. QS
Al-Muzammil ayat 1-7
Pada ayat ini, juga ditegaskan oleh
para peneliti, bahwa serangan jantung umumnya datang setelah pagi
hari sampai terbitnya matahari. Penelitian lain juga menjelaskan
bahwa bangun di tengah malam itu bermanfaat bagi kesehatan, khususnya
bagi jantung untuk memasok oksigen yang memadai dan menghindari
kematian mendadak, serta menambah kegairahan untuk beraktivitas.
Sesungguhnya
di dalam apa yang telah diciptakan oleh Allah itu terkandung
pelajaran dan bukti bagi orang-orang yang mau mendengarkan
nasihat-nasihat, lalu mengamalkannya, dan memahami hujjah-hujjahnya
yang ditujukan kepada mereka, yaitu bahwasanya Yang menciptakan
kesemuanya itu mampu untuk menghidupkan kembali semua makhluk dan
mengembalikan mereka; hal ini amatlah mudah bagi-Nya3.
Wallahu alam bishowab
Maraji'
Muhammad Ali Ash-Shabuny, Cahaya
Al-Qur'an Tafsir Tematik Surat An-Nur – Fathir, Pustka Al-Kautsar :
Jakarta
Muhammad Nasib Ar-Rifa'i, Ringkasan
Tafsir Ibnu Katsir Jilid 3, Gema Insani Press : Jakarta
Musthafa Al-Maraghi, Terjemahan
Tafsir Al-Maraghi, Toha Putra : Semarang
Majalah Tarbawi, Edisi 233 Th. 12,
Sya'ban 1431, 15 Juli 2010
Majalah
Tarbawi, Edisi 233 Th. 12, Sya'ban 1431, 29 Juli 2010
Maktabah
Syamilah
1Tafsir
Al-Baghawy 8/312
2Tafsir
Al-Baghawy 7/372
3Tafsir
Al Maraghi, halaman 72
Tidak ada komentar:
Posting Komentar