Kamis, 06 September 2012

Rahasia Dibalik Tidur


Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu
di waktu malam dan siang hari 
dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.
QS Ar-Ruum ayat 23

Pada ayat ini, Allah ta'ala menunjukkan Keesaan-Nya, Kebesaran-Nya, Keagungan-Nya, dari bukti-bukti yang dapat disaksikan oleh umat manusia. Tanda-tanda kebesaran-Nya ialah karakteristik malam dan siang yang dapat digunakan untuk istirahat dan memulihkan stamina, tenaga, dsb. Ini adalah nikmat dari Ar-Rahman Allah yang diberikan kepada hamba-Nya. Allah ta'ala pula menjadikan waktu di siang hari untuk bekerja, dan berusaha.
Kebutuhan tidur bagi manusia sangatlah berarti, karena tubuh manusia membutuhkan istirahat. Hal ini ditegaskan dalam firman Allah ta'ala di surat An-Naba' ayat 9
dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat,”
Ayat diatas, Al-Baghawy menjelaskan dalam tafsirnya; bahwa tidur dijadikan istirahat bagi badan kalian. Tidur dijadikan sebagai tempat berhentinya segala aktivitas1.
Pada ayat diatas telah dibuktikan kebenarannya oleh para peneliti. Menurut Dr Sterfan Fischer, pemimpin tim penelitian: “Tidur berguna bahkan sangat diperlukan untuk mencapai tingkat ketrampilan yang lebih baik”. Profesor Micheal Strykr dari Unversity of California mengatakan; “Jika seorang pelajar mengulang pelajarannya hingga ia kelelahan lalu tidur, maka otak akan terus bekerja saat tidur dengan cara yang sama!”.



Waktu malam dan siang hari, ada hak untuk istirahat guna memulihkan tubuh maupun stamina. Istirahat (tidur) di siang hari sebentar, sama pentingnya dengan tidur di malam hari. Hal ini ditegaskan oleh tim peneliti dari Universitas Lubeck, Jerman, melakukan tes diagnostik pada 52 sukarelawan. Para sukarelawan diminta untuk tidur dalam rentang waktu tertentu tanpa membedakan waktu siang ataupun malam. Dan hasilnya, ada perbaikan sikap dan perilaku seseorang setelah tidur di siang dan malam hari.

Dalam ayat ini pula, jangan kemudian menjadi dalil untuk memperbanyak waktu tidurnya. Akantetapi, hendaknya manusia membatasi tidurnya. Menurut peneliti, mereka yang tidur enam jam dapat hidup lebih lama. Seorang Profesor Jim Horne dari Slep Reseach Centre di University of Loughborough, mengkonfirmasi bahwa tidur enam atau tujuh jam dalam satu hari sudah cukup lama. Kemudian ada penelitian bahwa waktu tidur yang pendek itulah yang lebih baik untuk manusia. Hal ini ditegaskan dalam surat Adz-Dzariyat ayat 17-18
“Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah)”.
Ayat diatas, Al-Baghawy menjelaskan dalam tafsirnya; bahwa mereka tidurnya sedikit di malam hari, yang mereka perbanyak lakukan di malam hari adalah sholat2.
Allah ta'ala juga memerintahkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk tidak banyak tidur di malam hari dan menggantinya di waktu siang hari. Allah ta'ala berfirman ;
“Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk shalat) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Qur'an itu dengan perlahan-lahan. Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat. Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan. Sesungguhnya kamu pada siang hari mempunyai urusan yang panjang (banyak)”. QS Al-Muzammil ayat 1-7
Pada ayat ini, juga ditegaskan oleh para peneliti, bahwa serangan jantung umumnya datang setelah pagi hari sampai terbitnya matahari. Penelitian lain juga menjelaskan bahwa bangun di tengah malam itu bermanfaat bagi kesehatan, khususnya bagi jantung untuk memasok oksigen yang memadai dan menghindari kematian mendadak, serta menambah kegairahan untuk beraktivitas.
Sesungguhnya di dalam apa yang telah diciptakan oleh Allah itu terkandung pelajaran dan bukti bagi orang-orang yang mau mendengarkan nasihat-nasihat, lalu mengamalkannya, dan memahami hujjah-hujjahnya yang ditujukan kepada mereka, yaitu bahwasanya Yang menciptakan kesemuanya itu mampu untuk menghidupkan kembali semua makhluk dan mengembalikan mereka; hal ini amatlah mudah bagi-Nya3.
Wallahu alam bishowab

Maraji'
Muhammad Ali Ash-Shabuny, Cahaya Al-Qur'an Tafsir Tematik Surat An-Nur – Fathir, Pustka Al-Kautsar : Jakarta
Muhammad Nasib Ar-Rifa'i, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir Jilid 3, Gema Insani Press : Jakarta
Musthafa Al-Maraghi, Terjemahan Tafsir Al-Maraghi, Toha Putra : Semarang
Majalah Tarbawi, Edisi 233 Th. 12, Sya'ban 1431, 15 Juli 2010
Majalah Tarbawi, Edisi 233 Th. 12, Sya'ban 1431, 29 Juli 2010
Maktabah Syamilah

1Tafsir Al-Baghawy 8/312
2Tafsir Al-Baghawy 7/372
3Tafsir Al Maraghi, halaman 72

Tidak ada komentar:

Posting Komentar