2 Muharram 99
Hijriyah
Pengepungan
Kota Konstantinopel Pertama
Pengepungan
ini di bawah pimpinan Maslamah bin Abdul Malik atas Khalifah Walid bin Abdul
Malik. Bahkan berhasil menaklukan beberapa wilayah romawi, sehingga membuat
Imperium Romawi Timur geger. Kemenangan ini membuat niat sang Khalifah,
Sulaiman bin Abdul Malik untuk menaklukkan ibu kota, Konstantinopel.
Pasukan
Maslamah bin Abdul Malik terdapat seorang lelaki yang dapat masuk lubang kecil[1],
dan memporak-porandakan lawan-lawan. Lelaki itu datang mengenakan topeng
meminta syarat kepada panglima; pertama, tidak mau disebut nama dan nama
bapaknya, kedua, tidak boleh dilaporkan oleh sang Khalifah, Abdul Malik, dan ketiga,
tidak memberinya hadiah apapun. Mendengar syarat itu, membuat sang panglima
berat hati, akhirnya lelaki itu membuka topengnya, dan berkata, ‘Akulah
orangnya’. Lelaki itu pergi, sang panglima menangis dan mendo’akan, ‘Ya Allah,
jadikanlah diriku seperti lelaki yang memasuki lubang benteng itu. Kumpulkanlah
aku di akhirat nanti bersama dia’[2].
3 Muharram 648
Hijriyah
Perang Salib
dan Pertempuran Al-Manshurah
Kegagalan Louis XI dalam
memimpin perang Salib VII (1248-1254). Kegagalan ini harus ditebus dengan emas
yang jumlahnya banyak untuk membebaskan Louis XI, karena ditawan Dinasti
Mamalik, di Mesir. Setelah bebas, Raja Louis XI membalas dan menyerang Tunisia,
namun kalah dari pasukan Dinasti Mamalik, Mesir dan akhirnya meninggal di medan
perang[3].
Pertempuran
Al-Manshurah terjadi pada tahun 1250 M, pihak salib dipimpin oleh Raja Louis
XI. Pertempuran ini, kaum muslimin menggunakan meriam dan roket[4],
sehingga membuat kocar-kacir pasukan salib pada waktu.
17 Muharram
645
Kerja sama
Paus Anusant dengan Mongol
Paus Anusant IV mengirim
duta besarnya ke mongol, untuk menjalin kerja sama dalam menghabisi Islam dan
kaum Muslimin.
17 Muharram
1336 / 2 November
Deklarasi
Balfour
Surat tertanggal 2 November
1917dari Menteri Luar Negeri Inggris, Arthur James Balfour, kepada Lord
Rothschild (Walter Rothschild, and Baron Rothschild), pemimpin komunitas Yahudi
Inggris, untuk dikirim ke Federasi Zionis. Surat itu menyatakan dukungan
pemerintah Inggris kepada Yahudi, untuk mendirikan “tanah air” bagi Yahudi di
Palestina, dengan syarat tidak boleh melakukan hal-hal yang merugikan hak-hak
komunitas-komunitas yang ada di sana. Kemudian perjanjian tersebut, diperkuat
oleh keputusan Majelis Umum PBB pada tanggal 22 Juli 1922.
21 Muharram
897 Hijriyah
Perjanjian
penyerahan Granada
Adalah kota terakhir yang
dihuni oleh kaum muslimin. Setelah ini Tentara Salib mengepung kota dengan
jumlah 40.000 infanteri, dan 10.000 kavaleri. Saat itu, Amir kota Granada
dipimpin oleh Ibnu Ahmar Abu Abdullah al-Shaghir, sedangkan militernya dipimpin
oleh Musa bin Abu Ghassan.
Karena
tergiur dengan jaminan keamanan dan jabatan pemimpin, secara diam-diam Ibnu
Ahmar melakukan perjanjian damai dengan pihak nasrani serta kunci Granada
diserahkan ke pihak nasrani. Sementara penandatanganan perjanjian damai
diwakilkan oleh menterinya, bernama Abul Qasim Abdul Malik dan beberapa pejabat
lain menyetujui perjanjian damai ini. Hal ini membuat ulama, dan Musa bin Abu
Ghassan marah kepadanya. Berikut dialog, Ibnu Ahmar dengan Musa bin Abu
Ghassan, dan disaksikan oleh pejabat dan sebagian masyarakat di istana al-Hamra[5];
‘Jangan
serahkan Granada, biarkan kami jihad fi sabilillah, biarkan kami berperang di
jalan Allah’, ujar Musa bin Abu Ghassan.
Ibnu
Ahmar dan pejabat berkata, ‘Orang-orang nasrani menawarkan kepada kita
perjanjian damai. Dengan perjanjian itu, kita dapat menjaga eksistensi kaum
muslimin. Agar keburukan dan kejahatan tidak menimpa kaum muslimin. Mari
serahkan Andalus, agar kita bisa menjaga apa yang dimiliki sekarang dengan
perjanjian damai den kesepakatan’.
‘Janganlah
kalian bersandar kepada orang-orang nasrani, jangan sampai kalian percaya
terhadap orang-orang nasrani itu’ ujar Musa.
Kemudian
Musa berkata lagi, ‘kalian jangan menipu diri sendiri, janganlah menyangka
kalau orang-orang nasrani memenuhi janjimu. Kalian jangan percaya dengan raja
yang curang. Kematian adalah hal kecil yang kita takuti. Kita akan menghadapi
penjarahan, penghancuran kota-kota kita, pengotoran masjid-masjid kita,
perobohan rumah-rumah kita, pemerkosaan istri dan anak-anak kita. Kita juga
akan mendapati kedzaliman yang keji, fanatisme yang liar, cambuk, dan
rantai-rantai. Di hadapan kita ada penjara dan pembakaran.’
Yang
terakhir beliau menegaskan, ‘Adapun saya, Demi Allah tidak akan pernah
menyaksikan itu semua! Saya tidak akan menerima kehinaan dan saya akan mati
dengan cara mulia!!!’.
Karena
jengkel, sang Amir menjawab sambil berdiri, ‘Allahu Akbar!, La Ilaha Ilallah
muhammadar Rasulullah, tidak ada yang bisa menolak ketentuan Allah. Usaha kita
sia-sia begitu saja dihadapan Allah. Demi Allah, saya sudah ditakdirkan sebagai
orang yang sengsara dan kerajaan ini akan hilang dari tangan saya’.
Mendengar
tersebut, Musa bin Abu Ghassan langsung keluar, dan mengendarai kudanya serta
menghunuskan pedangnya. Menggelorakan semangat jihad dihadapan kaum muslimin.
29 Muharram
1382 Hijriyah
Kemerdekaan
Aljazair
Setelah berperang selama 1
dekade, pada tahun 1962 penduduk Aljazair berhasil mengusir penjajah Perancis
dari negerinya. Pada 25 September 1962, terjadi pemilihan presiden dan perdana
menteri, Ferhat Abbas terpilih sebagai Presiden, sedangkan Ahmed Ben Bella
sebagai Perdana Menteri. Kepala negaranya; presiden (Kepala Dewan Menteri dan
Dewan Keamanan Tinggi). Dari presiden mengangkat Perdana Menteri (Kepala
Pemerintahan).
29 Muharram
1391 Hijriyah
Berdiri Negara
Bangladesh
Setelah konflik dan
berperang dengan pemerintah pusat (Pakistan timur) selama 9 bulan, akhir
Bangladesh memproklamirkan kemerdekaan dengan perdana menteri pertama, Sheikh
Mujibu Rahman. Bangladesh adalah Negara demokrasi parlementer, yang mana
Perdana Menteri sebagai kendali pemerintahan, sedangkan Presiden sebagai simbol
kenegaraan saja.
Akhir Muharram
7 Hijriyah
Rasulullah saw
menyerang Benteng Khaibar
Sepulang dari Hudaibiyah, tepat
bulan Muharram Rasul bersama sahabat pergi ke Khaibar. Menurut para mufassir,
Khaibar adalah harta rampasan yang dijanjikan oleh Allah ta’ala, sebagaimana
Allah ta’ala berfirman di QS Al-Fath ayat 20
Allah menjanjikan kepada kamu harta rampasan
yang banyak yang dapat kamu ambil, maka disegerakan-Nya harta rampasan ini
untukmu.
Rasulullah bersama sahabat
mengambil jalan lewat Gunung Ashr (ada yang baca Ishr). Pada malam hari hendak
melakukan penyerbuan, Rasul bersabda, “Besok kuserahkan panji ini kepada
seseorang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya, serta dicintai oleh Allah dan
Rasul-Nya”.
Keesokan harinya, seluruh sahabat
berkumpul di depan tenda Rasul, berharap memperoleh panji-panji. Namun, beliau
tidak mendapati Ali, maka beliau bertanya, “mana Ali bin Abi Tholib?”
Ali sedang terkena sakit mata ya
Rasul, jawab mereka.
Rasul menyuruh sahabat yang lain
untuk memanggilnya. Maka datanglah Ali, lalu Rasulullah saw meludahi matanya,
berdoa dan seketika mata langsung sembuh. Ali dengan gagah dan sigap membawa
panji untuk menyerang benteng-benteng. Di Khaibar terdapat delapan benteng yang
penting diantara lain;
1.
Benteng Na’im, ada Raja bernama Marhab
2.
Benteng Ash-Shab bin Muadz,
3.
Benteng Qal’ah Az-Zubair
4.
Benteng Ubay
5.
Benteng An-Nizar
6.
Benteng Al-Qamush
7.
Benteng Al-Wathih
8.
Benteng As-Salalim
Ke delapan benteng ini ditaklukkan
dengan pertempuran yang sengit.
Wallahu alam
bishowab
Sumber
Al Intima’, Edisi 005, Tahun 2010
Al Intima’, Edisi 011, Tahun 2010
Al Intima’, Edisi 023, 1433 H atau Desember 2011
Dr. Muhammad Said Ramadhan al-Buthy, Sirah Nabawiyah,
Jakarta : Robbani Press
Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfurry, Sirah
Nabawiyah, Jakarta : Pustaka Al-Kautsar
www.wikipedia.com
[1] Satu-satunya cara untuk
menaklukkan benteng lawan, mengingat kuat dan tangguhnya benteng tersebut.
[2] http://mediaislamnet.com/2010/08/keikhlasan-pahlawan-yang-memasuki-lubang-benteng/
[3] Diringkas dari http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/message/26922
[4] Ahli kimia, Khalid bin Yazid
(wafat 709 M) menemukan potassium nitrat (bahan utama pembuat mesiu).
[5] Diringkas dari http://www.eramuslim.com/peradaban/sirah-tematik/dialog-antara-mujahid-dan-oportunis.htm#.UKC8gmdCeO4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar